Senin, 26 April 2021

Cerita yang membangkitkan rasa


Saya copas dari whatsapp



Judul : Eternal Patrol, Eternal Love

Penulis : Langit Rindu


"Dek, tolong siapin perlengkapan seperti biasa, dong. Besok ada latihan," pinta Mas Dwi padaku selepas makan sahur. 


"Oke, kali ini berapa lama?" tanyaku.


"Latihannya hari Rabu, dini hari ngeluncurin torpedo, dilanjutkan menembakkan peluru perang. Pagi kemungkinan udah nggak di air lagi. Cuma, ada banyak yang harus dipersiapkan, jadi besok Mas udah harus berangkat." 


"Bali lagi, ya?"


"Iya, Sayang. Kenapa memangnya?" 


"Nggak, banyak bule pakai baju kurang bahan. Kasihan Masku yang lagi shaum ini. Mesti ekstra jaga pandangan."


Dia tertawa sehingga matanya menyipit. Tawa yang menjadi canduku sejak awal bertemu. 


"Mas kan nggak main ke pantai, mainnya sama peralatan tempur di dalam kapal, di kedalaman yang nggak mungkin ada bule berenang. Palingan juga duyung. Tapi, kalau pun ada duyung, pasti nggak secantik kamu."


Entah kenapa aku masih saja malu saat Mas Dwi mulai bersikap dan berkata manis. 


"Tuh, pipinya merah. Padahal udah hampir sepuluh tahun menikah," godanya lagi sambil menunjuk pipiku yang terasa hangat.


"Ish, udah ah. Kira-kira, Mas bisa pulang nggak pas anniversary kita? Udah mau sepuluh tahun, aku belum pernah dikasih kue." Aku pura-pura menggerutu untuk mengalihkan pembicaraan. Sungguh aku masih belum imun dengan segala sikap manisnya. 


"Your wish is my command, Sayang," sahutnya sambil menundukkan punggungnya di hadapanku seolah-olah sedang berhadapan dengan seorang putri seperti di film-film Disney.


Sisa hari kami habiskan berdua dengan Mas Dwi yang menempeliku ke mana pun aku bergerak, kecuali ke toilet. Kebetulan dua anak kami sejak kemarin menginap di rumah nenek mereka. 


Kami ke minimarket di depan gang dengan menggunakan sepeda motor, membeli barang belanjaan pengisi kulkas dan camilan. Mas Dwi kemudian memintaku untuk memasak tumis kangkung dan ayam kecap, menu kesukaannya. Aku memasak dengan gugup karena ia duduk di meja dapur, tak melakukan apa pun selain memperhatikanku. 


"Ini enak banget. Terima kasih, Dek, selama ini udah jadi istri yang baik dan sempurna buat Mas."


"Aku yang terima kasih karena Mas mau bersabar denganku. Mas itu suami terbaik di dunia yang khusus diciptakan untukku," pujiku tulus. 


***

"Mas berangkat, Dek. Hati-hati di rumah. Semoga Allah melindungimu dan anak-anak kita," pamitnya selepas salat Subuh. Sempat tadarus dan menyimak hafalan anak-anak juga sebelum bersiap-siap.


"Mas juga hati-hati, ya. Semoga Allah menjaga Mas juga di mana pun berada. Aku udah masukin sambel kacang dan tempe buat makan sahur dan buka puasa. Kalau memungkinkan untuk menghubungi, jangan lupa kabari ya, Mas?"


Mas Dwi mengangguk, kemudian memeluk erat dan mencium ubun-ubunku seraya melafalkan doa lirih. Aku telah terbiasa mengantarnya berangkat dinas, tetapi kali ini rasanya sungguh berat. Saat mobil yang menjemputnya telah hilang dari pandangan, seketika hatiku merasa kosong. 


Beberapa kali Mas Dwi menghubungi sampai Rabu dini hari sebelum masuk kapal selam. 


"Mas sudah mau nyelam, Dek. Doakan ya. Oiya, sambel kacangnya udah habis waktu buka puasa semalam. Mas bagi sama kawan-kawan. Besok Mas sahur apa, ya?" katanya di telepon.


"Makan makanan kapal." Aku tertawa di antara kantuk, sebelum kembali bicara. "Ntar kalau Mas pulang, boleh request mau dimasakin apa aja."


Hening dari seberang sana, aku sampai mengecek apakah sambungannya terputus, ternyata tidak. 


"Mas ... Mas Dwi. Ngelamun, ya?" tanyaku.


"Eh, iya. Kangen banget," keluhnya. "Sayang, jaga anak-anak baik-baik, ya? Kamu pasti bisa."


"Kok Mas ngomongnya gitu?" protesku. "Kayak mau ke mana aja." 


"Nggak apa-apa, tiba-tiba kepikiran aja. Udah dulu, ya. Sebentar lagi dipanggil, nih. Uhibbuki fillah, ya zaujati."


Sebelum sempat aku membalas ucapannya, sambungan pun terputus. 


Aku juga, mencintaimu karena Allah, Mas. 


Setelah telepon itu, entah kenapa hatiku gelisah dan memutuskan untuk tidak melakukan apa pun. Sore harinya, kegelisahanku sempurna menciptakan tangis. Kapal selam mereka hilang kontak.


Kuambil wudu dengan harapan sedikit meredakan kusutnya pikiran. Setelah itu, menunaikan salat dua rakaat dan menumpahkan segala resah ke sisi langit. Sadar betul, tidak ada yang lebih kuasa dan tempat memohon pertolongan selain Allah. 


Waktu berjalan lambat. Kala statusnya masih dinyatakan hilang pertama kali, harapanku masih meninggi. Setidaknya, menurut keterangan mereka membawa cukup logistik dan persediaan oksigen masih mencukupi hingga 72 jam. 


Hari pertama berlalu, aku berbuka dan sahur ditemani derai air mata dan selaksa doa. Tidak ada informasi yang menumbuhkan positif vibes. 


Hari kedua, informasi menyatakan kapal mereka ada di kedalaman kurang lebih 850m di bawah laut. Allahu Rabbi ... tak dapat kubayangkan lelakiku dan rekan-rekannya berjuang di tengah tekanan udara yang begitu besar. Baja saja akan remuk di kedalaman itu, apalagi tubuh manusia.


Hatiku semakin hancur kala informasi mengenai munculnya kepingan dan barang-barang yang diyakini bagian dari kapal selam yang mereka naiki. Mataku menyorot pada sebuah gulungan di layar televisi. Tidak salah lagi, itu sajadah waterproof yang kubeli setahun yang lalu untuk Mas Dwi. 


Ya Allah ... inikah saatnya untuk merelakan?


Saat aku tenggelam dalam kesedihan, terdengar bel pintu berbunyi. Seorang laki-laki membawa buket bunga mawar beserta kotak kue.


"Dengan Ibu Zea Fridayanti?" tanyanya. 


"Iya."


"Ini ada paket untuk Ibu, mohon ditanda tangan." 


"Terima kasih," ucapku setelah menandatangani bukti terima. 


Untuk pertama kalinya di anniversary kami, Mas Dwi memberiku bunga sekaligus kue. Sepertinya ia menyiapkan semuanya sebelum berangkat.


Ya Allah ... andai aku diperkenankan memilih, aku memilih tidak mendapat kue anniversary selamanya asal lelakiku masih ada di sisiku. 


Sepucuk surat yang menyertai buket bunga itu berisi tulisan khas Mas Dwi.  


"Assalamualaikum, Sayang. Sudah lihat kue dan bunganya? Suka? Apa kabarmu? Pasti sedang cantik. Kapan, sih, kamu jeleknya?  Izinkan aku bernostalgia pada pertemuan pertama kita."


Aku menarik napas sebelum meneruskan membaca. Harusnya wajahku bersemu malu, nyatanya hanya ada perih, sesak, seperti ribuan jarum menghujam dada.


"Kamu tahu, Sayang. Saat Mas diajak pamanmu ke rumahnya, pertama kalinya Mas melihat gadis cantik dengan seragam SMA dan membuatnya menangis di pertemuan pertama. Mas menyindirnya yang memperlihatkan rambut indahnya. Pulang dari sana, pamanmu menghajar Mas karena membuat keponakannya menangis. Akan tetapi, seminggu setelahnya pamanmu justru berterima kasih karena kamu akhirnya menutup aurat dengan sempurna."


Aku tersenyum mengingat pertemuan pertama kami itu. Lelaki yang menyita atensi sejak awal sosoknya tertangkap oleh mataku. Namun, kekaguman itu berubah menjadi kekesalan saat ia menyindir rambutku yang digerai asal tanpa kerudung. Sindiran yang merasuk di hati dan dengannya Allah menuntunku untuk mengenakan kerudung.


"Dua tahun tidak bertemu, pada akhirnya Mas menemukanmu dengan  metamorfosa sempurna. Kamu menjelma menjadi gadis salihah. Mas yang sudah di ambang 30 tahun dengan tak tahu dirinya melamarmu, siap dengan penolakan. Tapi kami adalah prajurit, pantang mundur sebelum berperang." 


Usia kami memang terpaut hampir sepuluh tahun. Namun, pesona seorang Dwi Naresta tidak ingin kulewatkan begitu saja.


"Mas sudah siap ditolak, tapi Allah Maha Baik. Kamu menerima, apa jangan-jangan kamu memang udah suka, ya, sama Mas?"


Tepat. Aku memang menyukainya sejak awal bertemu. Kekesalan atas sindirannya tak mampu mengalahkan rasa suka yang mulai tumbuh. Dua tahun memendam rasa tanpa pernah bertemu lagi, lalu ia datang menawarkan bahagia, kenapa mesti ditolak?


"To be my wife, thank you so much."


And I'm blessed to have you as my husband, Mas.


"Terima kasih untuk semua ekspresi cintamu selama ini. Mas berharap kita akan senantiasa saling mencintai di bumi, kemudian mati dan hidup lagi untuk bersama kembali di surga."


Terima kasih juga untuk seluruh cintamu yang melengkapiku, Mas. Insyaallah ... insyaallah kita akan berkumpul kembali di surga. 


"Didik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik seperti Mama mereka, ya. Mas ridho padamu. Miss you and love you to the sky sampai under the sea haha."


Aku tak mampu tertawa membacanya, Mas. Sebab tahu, setelah ini aku tak akan mendengarkan gombalanmu lagi. 


Selamat jalan, cintaku. Purna sudah tugasmu mengabdi. Sebegitunya engkau mencintai laut, sampai-sampai menemui takdir kematian juga di sana. 


Aku tak tahu sedang apa engkau kala Malaikat Izrail mendatangimu. Sedang sahur? Salat Subuh? Salat Duha? Sedang menikmati lapar puasa? Atau saat berbuka?


Satu yang kuyakini, engkau kini tengah bahagia. Sebab cita-citamu ialah syahid. Engkau kini syuhada, dipanggil oleh Allah dengan cara yang indah karena ini bulan mulia. Sebagaimana rekan-rekanmu yang lain. 


Hanya sepuluh tahun Allah beri waktu membersamaimu di dunia. Janji, ya. Setelah ini kita akan bersama lagi, tidak hanya untuk sepuluh tahun. Tunggu aku di pintu surga, Kapten!


Garut, 26 April 2021


#Copas

#SuratCintaSangPatriot

#TUNAISUDAHJANJIBAKTI

#SETIASAMPAIAKHIRHAYAT❤⚓⚓

Kamis, 22 April 2021

INDAHNYA BERBAGI

KETIKA REZEKIMU HABIS, MAKA AJALPUN TIBA


Jangan pedulikan jasadmu yang akan busuk & hancur!! ...  Kaum muslimin akan melaksanakan kewajiban mereka:


*1. Memandikan mu

*2. Mengkafani mu

*3. Mensholatkan mu

*4. Menguburkan mu


Yakinlah!!! bahwa :

Dunia tidak sedih dengan KEMATIAN mu


Alam semesta tidak berduka atas kepergian mu.!


Segala sesuatu akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah dengan perpisahan mu.!!


Perekonomian akan terus berputar.


Pekerjaanmu, akan digantikan orang lain.


Hartamu akan pindah tangan secara halal kepada ahli waris.


Sementara ​Anda yang akan di HISAB atas segala sesuatu dari perkara yang besar sampai dengan hal yang paling kecil.


Yang pertama lepas dari mu, adalah namamu..


Saat Anda meninggal dunia: Orang2 bertanya : ​​Dimana MAYATnya?​​


Mereka tidak lagi memanggil mu dengan namamu.. Namamu tinggal kenangan belaka.


Ketika mereka akan men shalati, mereka bilang : ​​Bawa kesini  JENAZAHnya.!!!​​ Mereka tidak lagi menyebutkan namamu.. Betapa cepat namamu hilang berlalu....​


Ketika mereka akan menguburkan mu, mereka berkata: ​ Dekatkan MAYATnya.!!​ tanpa menyebutkan namamu..


Karena itu...

Janganlah tertipu oleh kehormatan, status sosial dan kelebihan kelompokmu..!!

Jangan terperdaya oleh kedudukan, jabatan dan nasib keturunanmu...!!


Alangkah fananya dunia ini... dan betapa besar apa yang akan kita hadapi...​

KESEDIHAN ORANG ATAS KEPERGIAN MU ADA 3 :


*1.Orang yang mengenal mu sepintas akan mengatakan: ​​Kasihan...!!​​


*2.Teman dan sahabatmu akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka  kembali pada rutin dan canda tawa mereka..


*3.Kesedihan mendalam di rumah... Keluargamu akan bersedih sepekan... satu-dua bulan atau hingga satu tahun... Kemudian mereka akan meletakkanmu dalam album kenangan...


Demikianlah... Kisah mu di antara manusia telah berakhir...

Anda hanya tinggal ​ ALBUM KENANGAN​.


Kisah mu yang sebenarnya baru dimulai... bersama sesuatu yang nyata, iaitu : ​Alam Akhirat​.


Telah lepas darimu:

*1.Ketampanan /Kecantikan

*2.Harta/Rumah

*3.Kedudukan /Jabatan

*4.Anak

*5.Isteri/Suami


​Kehidupan mu yang sesungguhnya baru dimulai​.


P upertanyaannya sekarang adalah :


Apa yang telah Anda siapkan untuk "kubur" dan akhirat mu.????? Ini adalah KENYATAAN yang akan terjadi dan perlu direnungkan.!!​

Check ibadahmu... yang wajib dan yang sunnah​..

Check Amal sholeh dan Sedekah​ mu..​Check perilaku dan tingkah laku mu..


Semoga kita semua menyiapkan bekal untuk kehidupan yg kekal.. Dan Selamat di Akhirat..


Jika Anda membantu mengingatkan orang lain dengan menyebar postingan ini... ​In Syaa Allah...​ Anda akan dapatkan buah dari peringatan Anda ini dalam timbangan amal kebaikan pada hari Qiamat.


Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang2 beriman.


Kenapa Mayat memilih: "SEDEKAH" jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah:


Ya Allah! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, niscaya aku akan bersedekah.


Mereka tidak mengatakan:

👉Niscaya Aku akan Haji/Umrah..

👉Niscaya Aku akan Sholat..

👉Niscaya Aku akan Puasa..


Para Ulama menjelaskan : "Mayat hanya mengatakan Sedekah karena dia melihat pahala sedekah yang sangat besar setelah kematian"ini

Maka ​perbanyaklah berbagi​.

Untuk saat ini bisa bersedekah dengan mengirim /menyebarkan postingan ini pada teman /saudara ​dengan niat karena Allah.

Dibulan Ramadhan ini, adalah saatnya yang terbaik untuk membayar berbagai kewajiban kita untuk bersedekah.  

Membayar  Zakat , Sadaqoh, Fidyah, Infaq dan kewajiban yang lain ...


#dishare dari WAG sebelah.

Selasa, 20 April 2021

M U D I K

Cerita ini disadur dari postingan seorang teman di WAG. Terusterang bukan karya saya, karena menarik saya posting disini setelah diedit sedikit biar tidak menimbulkan salah paham ....


Inilah negriku yang tercinta ..... 

Konsisten untuk inkonsistensi

 

...


Ada spanduk gede di loket2 bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Larangan mudik tanggal 6 Mei ke atas. 

Ada judul menarik dari spanduknya..


"Demi Indonesia Yang Sehat"


Salah seorang supir mendekati petugas yang akan memasang spanduk. 


"Emangnya dibawah tanggal 6 Mei, virus corona pada kemana pak?", tanya si sopir.


"Maksudnya?", jawab si petugas. 


"Kok tanggal 6 keatas aja yang dilarang? 

Apa sudah ada MoU antara pemerintah dan virus corona, agar menularkan virus tanggal 6 keatas aja?", tanya si sopir lagi. 


Petugasnya bengong, temen sampingnya langsung ketawa. 


"Bisa jadi Virusnya lagi mudik bang. Tanggal 6 dia masuk kerja, selagi dia mudik maka kita boleh mudik juga. Tapi pas dia udah masuk kerja, itu bahaya. Kan si virus kerja pake target..", jawab kang cendol yang ikut nimbrung..


Masang spanduk sambil tepok jidat liat cara pemerintah berlakukan larangan. Kalau niatnya untuk mencegah penularan corona, ya larang aja dari awal. Gak perlu pake tenggat waktu segala. 

Bener juga ya ...

Rakyat mah kumaha pamarentah bae ...


Membuka catatan lama .....


Sejak ada FB saya tidak pernah nulis disini lagi.

Tetapi sejak beberapa bulan lalu kolom "Note" di FB dihilangkan, akibatnya hilanglah catatan saya semua.

Yah, memang yang gratisan kalau tidak menguntungkan ... yang punya berhak untuk memilih lanjut atau ditutup. 

Sesuatu yang wajar ...





Senin, 28 September 2009

Memetik Manfaat Ragam Puasa

Hot Topic Mon, 14 Sep 2009 16:01:00 WIB

Puasa Senin-Kamis hanya salah satu dari banyak jenis atau cara berpuasa yang dijalani oleh warga masyarakat kita, antara lain masyarakat tradisional Jawa. Pernak-perniknya mungkin berbeda-beda, namun esensinya sama, yaitu berlatih untuk menemukan diri sejati, sekaligus memberi manfaat sehat. Mana yang paling pas untuk Anda?

Puasa yang umum dikenal dan dilakukan oleh masyarakat kita tidak hanya puasa yang disarankan oleh agama-agama. Umat Muslim wajib puasa Ramadan misalnya, sedangkan umat Katolik puasa 40 hari di masa pra-Paskah. Di luar itu, para pemeluk agama juga banyak yang menjalankan puasa yang lazim diajarkan sebagai bagian dari budaya tradisional.

Yang lazim diajarkan sebagai bagian dari budaya tradisional berbagai suku di Tanah Air adalah puasa Senin-Kamis dan puasa Nabi Daud (sehari puasa sehari tidak puasa). "Apa pun cara atau jenis puasanya, pada intinya adalah untuk menemukan jati diri," ujar Permadi, SH, yang dikenal sebagai salah satu tokoh Kejawen.

Diakui oleh pemeluk aliran Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini bahwa puasa merupakan sarana berlatih untuk memahami Tuhan, berpikir secara jernih, menguasai rasa dan emosi. Puasa juga sekaligus bermanfaat untuk sehatnya metabolisme tubuh dan mengirit pangan.

"Betapa banyak pangan yang bisa dihemat bila semakin banyak orang yang berpuasa," ujar Permadi. Dengan kata lain, berpuasa sebenarnya juga membuat kita lebih bersahabat dengan alam.

Menurunkan yang serbatinggi

Lebih dari itu, konsep puasa sebenarnya memperlihatkan betapa berbedanya konsep sehat antara masyarakat Barat dengan masyarakat tradisional kita. Bila konsep masyarakat Barat dan modern mewajibkan orang makan secara cukup dan lengkap setiap hari agar tubuh sehat, masyarakat tradisional kita menggunakan cara puasa justru untuk mendapatkan kesehatan. Bukan hanya kesehatan lahir, tapi juga kesehatan batin.

"Orang yang terbiasa puasa itu pori-porinya sudah bisa menyerap energi matahari dan udara secara langsung. Jadi meskipun tidak makan, mereka tetap sehat dan memiliki kekuatan lahir batin," kata Permadi.

Puasa biasanya dilakukan untuk lebih mengenal diri dan mendekatkan diri pada Tuhan. Karena itu, biasanya sebelum berpuasa didahului dengan mandi dan keramas dilanjutkan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Tidak perlu khawatir menjadi lemas dan tidak dapat beraktivitas karena tubuh justru memiliki mekanisme untuk menjadi kuat dengan apa yang dikonsumsi. Melalui puasa yang jenisnya bermacam-macam itu otomatis kelebihan lemak, kolesterol, tekanan darah, maupun kadar gula darah yang tinggi akan turun dan terjaga normal.

Berikut ini beberapa jenis puasa yang dikenal dan sering dilakukan oleh masyarakat kita. Mungkin beberapa di antaranya juga cocok dan baik untuk Anda jalankan.

Puasa Mutih
Puasa mutih bukan berarti makan dan minum apa pun serba putih, seperti susu, nasi, mpek-mpek, bihun. Yang benar adalah bahwa ketika menjalani puasa ini orang hanya diperkenankan makan nasi putih dan minum air saja, selama 24 jam sehari. Biasanya puasa dimulai pukul 18.00 dan diakhiri pada pukul 18.00 keesokan harinya.

Ada dua cara menjalaninya. Yang pertama ialah boleh makan dan minum beberapa kali sehari sesuai waktu makan. Cara kedua adalah hanya makan satu kali pada saat berbuka puasa; dan berlanjut hingga saat bangun tidur di hari kedua baru kembali makan dan minum seperti biasa.

Puasa mutih ini biasanya dilakukan sesuai hari lahir. Hari lahir ini bisa dalam arti sesuai hari weton (40 hari sekali) atau seminggu sekali mengikuti hari saja. Ada yang melakukannya satu hari, tiga hari, tujuh hari, bahkan sampai 40 hari. Artinya, selama itu hanya makan nasi putih dan air saja.

Dalam konsep puasa tradisional ini tidak dikenal istilah makan sahur. Jadi, makan hanya dilakukan petang hari, ditambah malam sebelum tidur.

Puasa Ngrowot
Ini adalah jenis puasa dengan cara hanya makan umbi-umbiah plus minum air putih saja selama 24 jam sehari. Puasa biasanya dimulai petang hari hingga petang hari lagi, dan tidak memerlukan sahur; sama dengan puasa mutih.

Biasanya umbi-umbian yang dimakan adalah singkong, ketela, ubi, kentang, termasuk jagung yang direbus atau dikukus tanpa tambahan garam maupun bahan-bahan lainnya.

Menjalani puasa ini jauh lebih ringan dibanding puasa mutih karena masih dapat merasakan aneka bahan pangan. Dengan demikian, biasanya orang bisa mengonsumsi makanan lebih banyak, dibanding kalau hanya makan nasi putih saja. Namun, bagi mereka yang tidak menyukai umbi-umbian, puasa ngrowot ini akan dirasakan cukup berat.

Puasa ngrowot juga dilakukan dengan dua cara, tergantung kebiasaan masing-masing orang, yaitu selama 24 jam tidak makan dan minum apa pun sampai waktunya berbuka, setelah berbuka juga tetap hanya makan umbi-umbian dan air putih sampai bangun tidur di hari kedua.

Puasa Nganyep
Puasa nganyep mirip puasa ngrowot, yaitu hanya makan makanan serba direbus atau dikukus. Bedanya dengan puasa ngrowot adalah bahan pangan yang dimakan tidak hanya umbi-umbian, melainkan dapat ditambah sayuran dan tempe rebus atau kukus. Sesuai dengan namanya, yaitu nganyep, semua bahan yang dimakan tidak mendapat tambahan bumbu apa pun, termasuk garam.

Puasa nganyep juga dijalankan seperti puasa yang lain, yaitu dimulai pada petang hari dan diakhiri petang hari pula, sekitar pukul 18.00 hingga 18.00 hari berikutnya.

Untuk puasa selama 24 jam sehari itu juga tidak diperlukan sahur. Anda bisa memilih sepanjang 24 jam itu hanya makan dan minum setelah berbuka dan bangun tidur keesokan harinya baru makan dan minum seperti biasa. Atau, Anda bisa tetap makan dan minum seperti biasa, tapi makanan dan minuman yang disesuaikan.

Puasa Nyodot
Puasa nyodotyang dimaksudkan adalah menirukan cara codot (kalong) makan, yaitu hanya buah-buahan segar saja ditambah air putih, tanpa tambahan apa pun.

Puasa bisa dilakukan sejak petang hari sehari sebelumnya hingga petang keesokan harinya, tanpa sahur karena yang menjalani bisa makan dan minum kapan saja sepanjang hanya buah segar dan air. Puasa jenis ini sangat menyenangkan karena biasanya tidak begitu merasakan kelaparan dan kehausan.

Puasa Ngebleng
Ini adalah jenis puasa lengkap. Yang bersangkutan hanya tinggal di dalam kamar tanpa penerangan sama sekali, tidak makan maupun minum, bahkan tidak tidur, tidak berbicara, dan tidak mandi.

Jadi apa yang dilakukan di dalam kamar? Hanya melakukan perenungan, berdoa dan terhubung selalu dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lamanya puasa bisa sehari, tiga hari atau tujuh hari jika sanggup.

Puasa Senin Kamis
Puasa ini banyak dilakukan oleh masyarakat kita. Puasa Senin Kamis biasanya dimulai pada saat magrib Minggu petang diakhiri pada magrib Senin petang. Dilanjutkan pada saat magrib Rabu petang diakhiri magrib Kamis petang.

Untuk puasa Senin Kamis ini ada yang memakai makan sahur, tapi ada juga yang tidak makan sahur, tergantung pada kebiasaan atau keyakinan masing-masing. Mana yang lebih baik dan lebih benar? Tidak ada yang lebih, karena semuanya benar dan baik.

Puasa Rabu Sabtu
Puasa pada hari Rabu Sabtu relatif kurang dikenal dibanding puasa Senin Kamis. Ada pendapat yang diturunkan oleh para sesepuh, bahwa puasa Senin Kamis tidak tepat dilakukan oleh mereka yang belum menikah karena konon kelak dapat menyebabkan gemuk. Karena itu, puasa Rabu Sabtu lebih disarankan untuk dilakukan oleh para gadis dan jejaka.

Puasa Nabi Daud
Ini adalah jenis puasa mengikuti cara Nabi Daud, yaitu sehari puasa dan sehari tidak puasa. Ada yang pakai makan sahur, tapi sebagian orang juga tidak merasa perlu makan sahur.

Puasa Ngapit Weton
Yang dimaksud ngapit weton adalah mengapit hari lahir. Contohnya, lahir hari Senin Pon, maka puasa dimulai pada petang hari Sabtu Legi dan berakhir pada petang hari Selasa Wage. Puasa jenis ini biasanya dilakukan lebih sebulan sekali, sesuai hari pasaran.

Bagaimana cara puasanya? Ada yang makan dan minum biasa saat berbuka, tapi ada yang menggunakan cara puasa mutih.

Motif Spiritual Berbuah Sehat

Berpuasa pada dasarnya dilakukan untuk motif yang lebih spiritual, yaitu mengenal diri dan menemukan jati diri, sehingga bisa mengenal Tuhan dan menjadi dekat dengan-Nya.

Namun, sebagian orang juga melakukan puasa ketika menginginkan sesuatu. Jadi puasa dilakukan sebagai pertanda kuatnya suatu niat, dengan harapan untuk terwujud menjadi lebih besar. Ada pula orang yang berpuasa, untuk memenuhi nazar ketika doanya terkabul.

Apa pun motifnya, berpuasa memberi efek kesehatan yang baik. Tergantung jenis puasanya, bisanya puasa memberi efek menurunkan berat badan yang berlebih. Selain juga menurunkan kadar lemak, kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula darah. Karena itu, puasa sekarang juga menjadi bagian dari metode terapi di sejumlah rumah sakit di negara-negara Barat.

Puasa ngrowot, mutih, nyodot, dan nganyep misalnya dapat menurunkan tekanan darah karena tidak ada konsumsi garam sama sekali. Melalui puasa-puasa tersebut kadar lemak juga akan menurun karena sama sekali tidak mengonsumsi lemak dari daging, susu, santan, mentega, telur, dan lain-lain. Kadar gula pun akan turun, karena tubuh tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan tambahan konsumsi gula baik dari minuman maupun makanan.

Perlu diingat, puasa merupakan suatu metode dengan disiplin tertentu. Karena itu, berpuasa tidak akan menyebabkan sakit. Dengan menjalani puasa tradisional itu, tubuh dibersihkan dari bahan-bahan kimia, garam, maupun lemak hewani serta gula yang sesungguhnya tidak benar-benar dibutuhkan oleh tubuh.

Puasa sangat berbeda dengan cara membabi buta orang yangg ingin langsing dengan cara menyingkirkan makanan dari meja makan. Hasilnya justru bisaa menyebabkan kekurangan gizi dan lemahnya daya tahan, walaupun tubuh langsing.

Sumber: Senior

Selasa, 22 September 2009

Kenapa jadi pikun?.

Kelebihan Kolesterol di Paruh Baya, Beresiko Pikun di Usia Tua



Sebuah studi menemukan, orang-orang paruh baya, usia antara 40 - 45 tahun, yang mempunyai kelebihan kolesterol dalam tubuh atau mengalami kegemukan, paling beresiko menderita kepikunan pada usia tua nanti.

"Ini merupakan studi pertama yang mencari penyebab resiko menderita Alzheimer di usia tua," ujar Dr. Rachel Whitmen, peneliti dari Kaiser Permanente Division of Research in Oakland, California, Amerika Serikat," kami mencari beberapa faktor di usia paruh baya, yang dapat menyebabkan kepikunan pada usia tua. Dan kolesterol merupakan faktor penyebab yang penting."

Studi yang dipublikasikan di Journal Dementia and Geriatric Cognitive Disorders, melibatkan 9.844 orang-orang berumur 40 - 45 tahun, yang menjalani usianya itu pada tahun 1964 - 1973.

Dari hasil penelitian penelitian laporan kesehatan mereka pada tahun 1994-2007, diketahui bahwa 469 dari mereka menderita penyakit Alzheimer, dan 127 dari mereka menderita Dementia. Dua penyakit yang disebabkan karena pembuluh darah tersumbat kandungan kolesterol tinggi, sehingga suplai darah ke otak terganggu, yang menyebabkan kepikunan.

Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri, atau sering lupa atau kepikunan, biasanya diderita orang lanjut usia.

Sedangkan penyakit Dementia, merupakan Alzheimer tingkat lanjut, dimana penderita mengalami kepikunan tingkat akut. Gangguan kepikunan sudah sampai pada kemampuan kognitif yang meliputi kemampuan konsentrasi berkurang, intelektual ( berhitung), bersosialisasi (berbicara), memori, orientasi (seperti tidak tahu lagi sekarang hari apa, dimana, siapa dirinya), serta gangguan apraxia (ketidakmampuan melakukan satu paket gerakan rutin seperti memakai kemeja). Juga kadang dikenal sebagai salah satu varian dari jenis penyakit stroke.

Dari penelitian Dr. Rachel Whitmen, ditemukan bahwa orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol dibawah 200 miligram per desiliter darah (200 mg/dL) pada usia 40 - 45 tahun, kelak pada usia 30 tahun kemudian, ternyata mempunyai resiko menderita kepikunan yang lebih rendah.

Sedangkan 57 persen orang yang mempunyai kadar kolesterol lebih dari 240 mg/dL pada usia 40 - 45 tahun, pada usia 70-an, ternyata sangat beresiko menderita penyakit Alzheimer atau Dementia.

Garis batas kandungan kolesterol dalam darah ditemukan pada angka kandungan 200 - 239 mg/dL dalam darah.

Jika Anda mempunyai kadar kolesterol dalam darah kurang dari 200 -239 mg/dL pada usia 40-an tahun, tampaknya resiko Alzheimer di usia lanjut lebih rendah, jika dibandingkan yang mempunyai kandungan kolesterol darah lebih dari 200 - 239 mg/dL.

Dari studi juga diketahui, orang yang mempunyai kolesterol darah lebih dari itu angka batas itu, 50 persennya beresiko menderita penyakit Dementia atau stroke. Semakin tinggi nilai kelebihan kolesterol dalam darah, maka resiko jenis penyakit yang diderita juga semakin meningkat.

Penemuan Whitmer ini penting, untuk menentukan perlakuan apa yang perlu dipersiapkan oleh seseorang pada usia tua kelak. Kalau Anda mempunyai kolesterol darah lebih tinggi dari angka itu, Anda bisa mempersiapkan diri, bentuk terapi apa kelak diusia lanjut.

" We make a living by what we get and make a life by what we give "

Senin, 15 September 2008

BANGSAWAN


Saya meemukan iklan jam tangan TITONI dimajalah STAR WEEKLY yang terbit diera tahun 50 an.
Saya jadi teringat masa lalu saya sebagai seorang bangsawan
... karena arloji kata lain dari jam tangan biasanya menjadi kelengkapan yang penting buat seorang bangsawan.

Memiliki profesi sebagai bangsawan ( bangsanya karyawan; Direktur, Manager, Supervisor, Staf, bahkan hingga Office boy ), memang memiliki beberapa keterbatasan dalam hal pendapatan. Namun apakah dengan itu anda harus menunggu sampai punya pendapatan besar baru bisa menggapai kemakmuran?

TIDAK, anda tetap bisa makmur berapapun besar atau kecilnya pendapatan anda karena kemakmuran tidak dilihat dari berapa besarnya pendapatan anda tapi seberapa pintarnya anda mengelola pendapatan anda itu. Setuju?

Contoh yang sangat masuk akal. Cobalah anda lihat sekeliling anda. Apakah ada seseorang yang mempunyai pendapatan sekitar 1 juta-an, memiliki istri dan dua orang anak, namun masih sanggup menjalani hidup dan tidak ngutang sana-sini. Sedangkan ada seseorang yang mempunyai penghasilan sekitar 4 juta-an, namun setiap tanggal 20-25 an gajinya sudah ludes des des.. sampai-sampai harus ngutang sana-sini. ( wah.... nyindir :P )

Contoh satu lagi, coba anda ingat-ingat teman SD anda. Bagaimana kondisi dia saat itu, saat anda bersama dengan dia di satu sekolah. Namun setelah anda lihat di hari ini kok sepertinya dia lebih sukses dari saya yah... padahal dulu tampangnya culun-culun lho. Kok bisa yah dia sudah punya rumah dan mobil pribadi, sedangkan saya masih mobil pinjaman kantor dan tinggal di rumah orang tua. (hua.. hua.. hua....)

Contoh yang lain lagi, disekitar tempat tinggalku ada satu keluarga baru baru satu tahun menempati rumah yang baru dibelinya dan kemudian direnovasi.
Menurut ukuran saya sebelum direnovasi rumah tersebut keadaanya masih sangat baik .... karena sebelum dijual oleh pemilik lama bagian yang agak rusak sudah diperbaiki dan semuanya telah dicat baru. Menurut info mereka baru mendapat warisan dari orang tuanya.
Sukuranpun menempati rumah baru diselenggarakan dengan meriah, kelarga dan teman-temannya ikut senang dan gembira.... termasuk kita sebagai calon tetangga.
Sebagai tetangga tentu saya secara tidak langsung mendapat informasi, keluarga tersebut sangat ideal dengan karier dan pendapatan yang cukup baik.
Tetapi setahun kemudian kami mendengar informasi, rumah tersebut dijual dan tanpa kabar berita entah kemana keluarga tersebut pindah.
Belakangan penghuni baru yang membeli rumah tersebut ...... mengeluh sering didatangi debt colector .... yang mencari penghuni lama .... yang ternyata punya masalah dengan kartu kreditnya banyak.

Ada contoh kasus yang lain lagi : Seorang teman saya katakanlah begitu ... mempunyai karier yang baik disalah satu perusahaan minyak asing. Mempunyai gaji yang sangat besar menurut ukuran saya, disamping itu mempunyai berbagai fasilitas seperti rumah dinas, jaminan kesehatan, sekolah gratis untuk anak2-nya, cuti tahunan keluar negri untuk sekeluarga, bahkan pembantu dan supirpun dibayarin perusahaan. Sungguh nyaman.... yang perlu dipikirkan cuma tugas dan pekerjaan. Tapi rupanya ada yang lupa ... beliau tidak pernah merencanakan dan melihat kemasa depan hidupnya. Kenapa begitu?. Beliau selepas sekolah langsung dapat pekerjaan lalu karirnya bertambah baik sesuai dengan pertambahan umurnya ... begitu juga rezki berupa materi beliau selalu merasa berkecukupan ... dan didapat untuk digunakan. Masa pensiun nanti ... cukuplah kita kembali kekampung hidup sederhana disana... kan dapat pesangon lumayan besar. Kemudian hari bahagia yang dinantikan tiba : Pensiun dini. Rupanya dari sini titik awal kehidupan yang sebenarnya, keluar dari rumah dinas hanya bawa koper dan mobil peribadi yang bagus... karena tidak pernah berpikir untuk nyicil beli perabotan rumah tangga ... karena lengkap disediakan perusahaan. Juga enggak pernah berpikir untuk beli atau nyicil rumah dikampung selama beliau berdinas. Sehingga tugas pertama menjelang pensiun... cari rumah ... sebagai mana kita ketahui ... menyita waktu dan tenaga. Memikirkan bagaimana mengelola uang pensiun agar dapat menghasilkan uang paling tidak supaya tidak cepat berkurang... karena merubah pola hidup konsuptif ternyata tidak mudah. Selanjutnya bagaimana?. Ternyata membeli rumah ... menghabiskan 50% uang pensiun. Karena biasanya hidup agak royal 10% habis untuk membagi-bagi saudara dan teman yang beliau selalu santuni dimasa beliau bekerja. Jadi beliau cuma punya sisanya 30% lagi yang dicanangkan untuk diputar sebagi modal. Karena belum pernah bisnis diserahkannya keorang lain yang menurut iklan menjanjikan bisa berbunga cukup besar.... tetapi kenyataannya ... malah modal beliau susah ditarik. Untuk menarik uang tersebut ternyata tidaklah mudah ... malah perlu bayar pengacara dan pengadilan.

Pertanyaanya disini adalah, SEBARAPA PINTARKAH ANDA MENGELOLA PENDAPATAN ANDA SELAMA INI?

Hingga anda mencapai S5, (SD, SMP, SMA, SARJANA, PASCA SARJANA) hal ini tidak diajarkan juga. Bukan karena kedua orang tua tidak mencintai kita. Namun memang karena mereka tidak tahu secara angka real bagaimana dan berapa angka yang pasti untuk dikelola.

Mencontoh pengalaman orang lain yang baik dan selalu belajar dari pengalaman buruk diwaktu yang lalu ... berangkali dapat membantu kita mengatur pola hidup kita agar bisa hidup lebih baik.

Dari ketiga kasus diatas .... mau tidak mau harus diakui ... sebetulnya kira-kira seperti itulah... hidup seorang bangsawan ....he,he,he.


Pepatah orang tua sunda :
Ulah kumaha engke ( jangan bagaimana nanti) tapi
Engke kumaha ( nanti akibatnya bagaimana ).

Kesimpulan iklan jamtangan (1955) diatas kurang tepat .... VEER (maksudnya per) yang tidak akan putus selama-lamanya ... tidak pernah ada.